Baliva.id - Beberapa tahun lalu, seorang teman saya yang berkecimpung di dunia properti berencana membangun kawasan resort di tepi danau. Lahannya sudah ada, akses jalan mendukung, dan suasananya sangat tenang. Ia membayangkan tempat itu akan menjadi destinasi liburan favorit banyak orang. Sebuah ide yang terdengar sempurna, bukan?
Namun, sebelum ia memulai
pembangunan, ia mengambil satu langkah penting: menggunakan jasa studi kelayakan.
Saya masih ingat betul ucapannya,
“Gue suka banget sama ide ini, tapi nggak mau ambil risiko miliaran rupiah cuma
karena feeling.”
Dan keputusan itulah yang kemudian
menyelamatkan proyeknya dari potensi kerugian besar.
Tidak Semua yang Terlihat Menarik
Itu Menguntungkan
Hasil studi kelayakan yang ia pesan
benar-benar membuka mata. Walau lokasi terlihat menjanjikan, ternyata ada
banyak hal yang tidak ia sadari. Jumlah wisatawan ke wilayah tersebut terus
menurun dalam lima tahun terakhir. Kualitas air danau juga mulai memburuk, dan
proses perizinan untuk membangun resort di area konservasi ternyata rumit dan
mahal.
Secara teknis, proyek itu bisa
dilaksanakan. Tapi dari sisi finansial dan regulasi, risiko yang harus
ditanggung sangat besar. Setelah semua data dianalisis secara menyeluruh, teman
saya akhirnya memutuskan untuk mengalihkan fokus ke proyek lain—yang ternyata
jauh lebih menguntungkan.
Di Balik Sebuah Keputusan Besar
Inilah kekuatan dari studi
kelayakan. Ini bukan sekadar kumpulan angka dan grafik. Studi ini memberikan
pandangan menyeluruh terhadap sebuah ide bisnis, termasuk aspek-aspek yang
sering terlewat karena terlalu bersemangat.
Penyedia jasa studi kelayakan akan
menggali dan menjawab berbagai pertanyaan penting, seperti:
- Apakah ada pasar yang nyata untuk produk atau layanan
yang ditawarkan?
- Apakah teknologi dan operasional proyek bisa dilaksanakan
dengan efisien?
- Apakah investasi ini akan menguntungkan dan bisa
kembali modal dalam waktu yang masuk akal?
- Apakah proyek ini sesuai dengan peraturan pemerintah?
- Apakah ada dampak terhadap lingkungan atau masyarakat
sekitar?
Semua aspek ini dibahas melalui
riset, survei, analisis, hingga perhitungan keuangan yang detail dan rasional.
Tidak Hanya untuk Proyek Besar
Banyak yang mengira studi kelayakan
hanya dibutuhkan perusahaan besar atau proyek bernilai triliunan. Padahal,
bisnis skala menengah atau bahkan startup pun seharusnya mempertimbangkan
langkah ini.
Misalnya, kamu ingin membuka pusat
kebugaran di kota penyangga. Sebelum menyewa tempat dan membeli alat mahal,
bukankah lebih bijak untuk mengecek dulu apakah masyarakat di sekitar
benar-benar membutuhkan layanan tersebut? Apakah sudah ada kompetitor kuat di
area itu?
Lewat studi kelayakan, kamu bisa
mengetahui sejak awal apakah ide bisnis tersebut layak dijalankan, atau perlu
disesuaikan dengan kondisi pasar.
Studi Kelayakan Adalah Kompas Bisnis
Banyak keputusan bisnis lahir dari
semangat. Namun, semangat tanpa data bisa membawa kita tersesat lebih cepat.
Studi kelayakan adalah kompas. Ia
memang tak menjanjikan perjalanan yang tanpa rintangan, tapi setidaknya kamu
tahu ke mana arah yang tepat dan di mana harus berhenti sejenak.
Menggunakan jasa studi kelayakan
berarti kamu memilih untuk mengedepankan logika di atas intuisi. Dan dalam
dunia bisnis, itu adalah salah satu keputusan paling cerdas.
Akhir Cerita Teman Saya
Daripada tetap membangun resort di
tepi danau, teman saya akhirnya memilih untuk membangun glamping site di dekat
area wisata yang lebih aktif dan strategis. Keputusan itu diambil berdasarkan
data valid dan analisis yang matang.
Kini, proyek tersebut berkembang
menjadi destinasi populer yang ramai dikunjungi wisatawan.
Semua itu dimulai bukan dari
membangun, tapi dari menganalisis—dibantu oleh mereka yang ahli dalam membaca
arah.